Sabtu, 14 Mei 2011

Tentang Guru dan Murid

   Dua hari lalu, aku menjemput adikku sekolah pada hari terakhir UN nya. Saat itu aku harus menunggu lama diluar sekolah hingga bel berbunyi.. Usai bel berbunyi tak kunjung jua adikku keluar mencariku ditempat aku biasa menunggu.
    Karena agak lama menunggu aku pun masuk ke area sekolah , area umum siswa berkumpul untuk bermain bola atau mendengar pengumuman. Karena juga banyak para wali murid menunggu akupun menunggu diantara meraka.Ternyata sedang ada pengumuman saat itu.
  Saat aku menunggu, aku memperhatikan anak- anak tersebut dengan ciri khasnya terlihat ribut bercengkrama sebelum pengumuman dimulai. Lalu ibu gurunya mulai berbicara dengan microphone, ibu guru tersebut mulai bicara dan menginstrusikan siswa tersebut untu tenang. Aku pun takjub, semula suara riuh menggema seolah terjebak pada aula terbuka itu tiba- tiba tenang, walaupun beberapa siswa bandel tetap berbicara.
   Saat itu aku memikirkan akan berpisahnya anak- anak tersebut dengan sekolah yang telah akra dengan mereka selama enam tahun, setelah ini mereka akan meninggalkan sekolah tersebut, meninggalkan guru- guru disana,dan melanjutkan studi ketempat yang lebih tinggi.
     Ntah mengapa ada kesan yang timbul ketika aku melihat anak- anak kecil tersebut. Padahal sangat tak beralasan jika aku mengatakan bahwa aku terkesan haru melihat mereka hari itu. Siapa aku saat itu?, aku hanya seseorang yang menunggu dan melihat mereka berbaris. Bila pun hatiku berkata ini dibuat- buat , ya tentu tidak. Aku saja bingung..
    Mungkin karena aku adalah calon guru, yang akan memandang wajah- wajah ceria yang menatap masa depan yang memiliki harapan atas cita- cita mereka, mungkin juga ditambah kenangan menjadi siswa di SD tersebut, atau karena ada nuansa ceria usai ujian, atau juga nuansa sedih mereka akan berpisan?. Ntahlah sampai sekarang aku masih bingung.
     Bicara tentang guru, aku yakin ibu guru yang memberi pengumuman tersebut tentu ada rasa sedih akan berpisah dengan murid- murid tersebut. Menjadi guru seakan menjadi media mendekatkan diri pada jiwa- jiwa murid untuk memanusiakannya menjadikan mereka menjadi manusia yang berguna . Tentu saja harapan guru adalah semua siswanya menjadi orang berhasil. Ahh tak bisa ku gambarkan perasaan seorang guru ketika berpisah dengan murid tersebut.Sedih tentunya, walau aku belum menjadi guru setidaknya aku bisa membayangkan rasa haru itu......
       

0 komentar:

Posting Komentar